Jumat, 14 Juni 2013

Sekilas Sejarah FSBKU

Logo dan Bendera FSBKU

FSBKU
MEMBANGUN GERAKAN BURUH YANG KUAT, REBUT KEDAULATAN UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT PEKERJA

Dalam kurun waktu yang terus berjalan FSBKU membangun gerakan buruh di negeri ini. FSBKU berdiri karena kegelisahan para buruh waktu itu yang mana serikat-serikat buruh yang ada tidak bisa membela kepentingan kelas buruh. Ketika ada persoalan buruh, mereka hanya diam tidak melakukan pembelaan pada buruh, walaupun ada beberapa serikat yang dianggap bisa membela kepentingan buruh. namun, cara yang dilakukaan hanya semata-mata demi kepentingan dirinya sendiri, buruh hanya di jadikan obyek semata.
Paguyuban Karyo Utomo (PKU) adalah embrio FSBKU yang sudah muncul pada pertengahan tahun 1995. PKU salah satu organisasi buruh waktu itu yang mampu menampung semua aspirasi buruh dan melakukan pembelaan-pembelaan buruh ketika ada persoalan secara terbuka dan demokratis. Dalam kerja-kerja organisasi PKU selalu memposisikan buruh sebagai subyek, pengurus selalu ada di samping korban ketika ada kasus yang menimpanya, artinya keputusan ada di tangan korban ”Buruh Pengacara” itulah yang menjadi prinsip perjuangan PKU.

Nama PKU sebenarnya berasal dari ruangan KODIM, yang mana sekitar tahun 1997 ada dua orang aktifis PKU yang ditangkap oleh aparat tentara karena dianggap aktivitasnya melakukan advokasi terhadap buruh saat rezaim orde baru berkuasa. Kedua orang itu di-PRD-kan, Saat di introgasi aparat kedua aktivis PKU mengatakan bahwa mereka adalah kelompok arisan buruh yang berasal dari jawa dengan diberi nama Karyo Paguyuban Utomo (PKU). PKU kepanjangan dari Paguyuban Karyo Utomo dan sekarang dikemudian dikenal sebagai Paguyuban Karya Utama. Karyo artinya kerja, Utama artinya prioritas, pemilihan nama tersebut bermakna “memproritaskan kerja-kerja nyata” sebagai ciri/watak organisasi. PKU di inissiasi oleh tiga belas buruh yaitu Bardi, Tari“tepos”, Tari “Tomblok”, Siti Nurofiqoh, Rostinah, Sugiyanto, Makidi, Surahman, Rusdianto, Tomas ”tong bajil”, Timbul, Siti, dan Ami. Ketiga belas orang itu selalu kita kenang sampai saat ini. Untuk mengenang semangat perjuanganya pada organisasi maka mereka tergambar secara simbolik di bendera FSBKU.

Dalam kondisi yang tertekan mereka melakukan pengorganisiran dengan geriliya, karena pada waktu itu jika ketahuan oleh aparat keamanan akan diinterogasi bahkan sampai di tangkap dan mengalami tindakan kekerasan dari aparat keamanan. Tapi hal itu tidak membuat aktivis PKU gentar justru malah menjadi berani, dan menambah semangat juangnya. Sejak itu PKU di jadikan tempat diskusi dan curhat bagi buruh-buruh yang mengalami masalah atau kasus-kasus di perburuhan. Dalam perjalanannya PKU tidak berjalan dengan mulus, berbagai macam ancaman, tantangan dan kekerasan-kekerasan  mereka alami.

Tugas dari PKU adalah memberikan penyadaran dan pemahaman kepada buruh yang tersebar di kelompok-kelompok kerja (pokja) di beberapa perusahaan yang belum memiliki serikat buruh atau sudah ada serikat buruh namun serikat yang ada tidak berfunngsi. Seiring dengan dinamika perburuhan, PKU sebagai organisasi buruh dirasakan sudah kurang efektif lagi untuk memperjuangkan visi dan misi anggotanya. Format paguyuban kurang dapat di terima oleh lembaga-lembaga resmi seperti disnaker, P4P atau dalam Forum Tripartit. Oleh karena itu pada pertengahan tahun 2000, anggota-anggota PKU yang sudah membentuk serikat buruh tingkat perusahaan (SBTP) bersepakat untuk menyelenggarakan serangkaian pembicaraan untuk membentuk sebuah wadah gabungan antar SBTP. Sedangkan bagi anggota yang belum bergabung dalam serikat buruh, pada bulan Agustus 2000 membentuk Serikat Buruh Paguyuban Karya Utama (SBPKU) yang keanggotaannya tersebar di perbagai perusahaan.

Sebagai persiapan menuju pembentukan organisasi yang lebih besar atau federasi, wakil-wakil dari SBTP dan SBPKU membentuk Forum Serikat Buruh Tingkat Perusahaan (FSBTP) sebagai organisasi sementara sebelum terbentuknya Federasi. Pada perkembangannya Forum Serikat Buruh Tingkat Perusahaan (FSBTP) di formalkan dalam bentuk Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), yang dideklarasikan pada 22 April 2001 dan yang menjadi ketua umum Dwi Agustin sedangkan Sekjend diisi oleh Anwar Maruf (sastro). Pada waktu itu Serikat Buruh Anggota (SBA) FSBKU  ada sembilan serikat buruh tingkat perusahaan yaitu, SPTP PT. Karya Mega Kencana, SPTP PT. Gita Variasi Rendatama, SPTP PT. TVM, SPTP PT. Sarasa Miratama, SPB PT. Fairco Bogor, SPTP PT. Indorak Multi Kreasi, SPTP PT. Inspiran Aditama, SPTP PT. Osaga Mas Utama dan Serikat Buruh Paguyuban Karya Utama (SBPKU).

Apresiasi dan penghargaan pantas di berikan bagi para pendiri FSBKU dan kader-kader FSBKU yang hingga saat ini masih terus bersama diantara kita. Semangat juang yang tak pernah surut, dalam memperjuangkan hak-hak buruh dan terus berupaya mewujudkan perubahan di negeri indonesia.


Salam FSBKU

Pelopor. Penggerak,  Perubahan.

Kontak kami : 
Jl. Kalimantan Blok B No.78 Perum Cimone Mas Permai-Kota Tangerang
Telp. ( 021 ) 551 7764 Fax. ( 021 ) 551 7764
E-mail : fsbku@yahoo.com 
Blog : http://fsbkuksn.blogspot.com/

Senin, 10 Juni 2013

Rapat Kerja Nasional FSBKU-KSN

Suasana Rapat Kerja Nasional FSBKU-KSN
Lampung, 06-08 Juni 2013


Pasca kongres ke lima yang dilaksanakan di kota Serang, 29-31 Maret 2013, Federasi Serikat Buruh Karya Utama ( FSBKU ) yang berafiliasi dengan Konfederasi Serikat Nasional ( KSN ) kurang lebih selama tiga hari telah melakukan Rapat Kerja Nasional atau RAKERNAS 2013 untuk menyusun kerja-kerja selama satu tahun kedepan, tepatnya di Lampung pada tgl 06-08 Juni 2013. Acara inti RAKERNAS yang berjalan 2 hari dan selanjutnya diditutup dengan panggung politik rakyat pada hari ketiga ini berjalan dengan baik dengan mengahasilkan berbagai macam rencana kerja yang harus dijalankan secara bersama. Rapat kerja ini dihadiri oleh Pimpinan Pusat FSBKU dan para menteri dan staf terkait. dan juga dihadiri oleh Presiden dan Menteri Politik Konpederasi Pergerakan Ralyat Indonesia ( KPRI ) Saudara Anwar Ma'ruf dan Saudari Yani.

Pada pembukaan rapat kerja dimulai pada hari Kamis. 06 Juni 2013 pukul 13.30 dengan dibuka oleh Sekeretaris Umum FSBKU Saudara Bina Wuryanto selanjutnya diisi oleh perkenalan peserta rapat dan diakhiri oleh samabutan oleh koordinator FSBKU Wilayah Lampung Saudara Yohanes Joko Purwanto, sebelumnya para peserta rapat tiba di kota lampung pada hari kamis pagi pukul 09.00 setelah melawati perjalanan satu hari dari Kota dan Kabupaten Tangerang menuju Lampung.

Setelah sesi pembukaan barulah masuklah pada acara inti dengan dimulai dengan materi mengulas sejarah dan perkembangan FSBKU dan melihat kembali kerja-kerja organisasi oleh kader terbaik FSBKU yang sekarang menjadi Presiden Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI). Anwar Ma'ruf atau biasa disapa dengan Sastro. Setelah itu barulah masuk kepada pemaparan draf-drat kerja organisasi dari setiap departemen yang disampaikan oleh para menteri dan staf departemen terkait. dan diawali oleh departemen kesekretariatan. hingga pada hari Jum'at malam 07 Juni 2013 rapat kerja telah selesai dilaksanakan dan akan ditutup oleh panggung politik rakyat esok harinya sekaligus sebagai louncing sekretariat FSBKU wilayah Lampung.